Selasa, 20 Desember 2016

kisah sedih Penyesalan Seorang Anak Terhadap Ibunya.

Dari Semua Cerita Cerita Ini Mendapat Peringkat Pertama :)

Penyesalan Seorang Anak Terhadap Ibunya.
Semoga Pembaca Merasa Tersentuh Dengan Membaca Kisah ini Dan Sdar Betapa Pentingnya Kita Untuk Menghargai Jerih Payah Orang Tua Terhadap Anaknya.

sebuah kisah yang semoga bisa menginspirasi Anda untuk selalu menyayangi anggota keluarga Anda sepenuh hati.

Tak terasa waktu cepat sekali berlalu, seo

rang anak laki-laki bernama Tiros meluluskan pendidikannya di SMA, namun sayang pada saat kelulusannya dia tidak pernah menyertakan atau mengajak ibunya. Tiros merupakan satu-satunya anak yang dimiliki oleh ibu Suti, dan anugrah dari Tuhan yang sangat berharga bagi diri ibu Suti.

Ayah Titos meninggal dunia saat dia masih dalam kandungan, hanya Tiroslah yang menjadi tumpuan hidup ibunya sehingga dia kuat untuk menjalani hidup. Pada suatu saat Tiros berkata pada ibunya : “ Ibu, aku malu sama teman-temanku, mereka memiliki ibu yang sempurna secara fisik dan mereka bangga terhadap ibu mereka, tapi aku bu, mengapa aku memiliki ibu yang buta. Andai saja aku tau, aku dilahirkan oleh seorang ibu yang buta maka aku lebih memilih untuk tidak dilahirkan”
Mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya ibu Suti berkata : “ Nak, ibu memang buta, tetapi walaupun kau malu dengan keadaan fisik yang ibu miliki, ibu tetap sayang padamu nak. Tirospun menjawab : “ Bu, semua teman-temanku selalu menghinaku, bahkan tidak ada satu perempuanpun yang suka padaku karena melihat fisik ibu yang tidak sempurna. Mereka takut jika kelak menikah denganku anak kami juga akan cacat, buta seperti ibu ”. Mendengar perkataan anaknya ibu Suti begitu terpukul dan menangis, namun demikian ibu Suti tetap sayang dengan anaknya Tiros dan tak henti-hentinya ibu itu berdo’a untuk anaknya.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, akhirnya Tiros menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Teknik. Betapa bangganya hati ibu Suti mendengar anaknya akan diwisuda dan menjadi seorang Insinyur, tak sia-sia pengorbanan ibu Suti selama ini dengan berjualan di pasar untuk menyekolahkan Tiros, tak kenal lelah bu Suti berkerja walaupun dalam keadaan matanya yang buta. Sampailah saat yang ditunggu-tunggu, saat Tiros dan yang lainnya akan diwisuda. Teman-teman Tiros berserta orang tuanya dan keluarga berkumpul menantikan acara dimulai, tetapi ibu Suti sama sekali tidak diajak Tiros untuk menghadiri wisuda tersebut.
Akhirnya ibu Suti datang sendiri keacara tersebut, sesampainya ditempat Tiros akan diwisuda, betapa bahagianya hati sang ibu Suti mendengar nama anaknya dipanggil kedepan dengan nilai terbaik. Namun tidak Tiros, dia sangat malu terhadap teman-teman dan kekasihnya ketika mengetahui ibunya juga hadir di acara wisuda itu, acara yang seharusnya menurut Tiros membuatnya bahagia.
Pada saat itu, ibunya menekati Tiros sambil meraba-raba wajah anaknya, dan kekasih Tiros bertanya pada Tiros : “ Siapa perempuan buta itu ? Tiros tidak menjawab dan hanya diam membisu. Akhirnya ibu Suti berkata bahwa dia adalah ibunya Tiros, mendengar ibunya berkata demikian, Tiros akhirnya pulang sebelum acara selesai dan meninggalkan ibunya senidirian.
Setelah acara selesai akhirnya ibu Suti juga pulang kerumah tanpa anaknya Tiros. Namun siapa yang tau kapan ajal akan tiba, ketika hendak menyebrang jalan ibu Suti meninggal dunia. Hanya tas kecil dan sangat lusuh yang selalu dibawa kemanapun ibu Suti saat berpergian. Betapa terkejutnya Tiros ketika pihak rumah sakit mengabarkan bahwa beberapa menit yang lalu ibunya telah meninggal akibat kecelakaan. Dan petugas kepolisian memberikan tas yang dibawa ibunya pada saat menghadiri wisuda, Tiros hanya diam duduk menunggu ibunya yang masih dibersihkan dari sisa-sisa darah yang masih menempel di tubunya.
Pada saat menunggu jenazah ibunya, Tiros membuka tas kesayangan ibunya yang lusuh dan kumal itu. Disana terdapat foto ibunya ketika mengandung Tiros, pada saat Tiros masih bayi, dan betapa terkejutnya Tiros ketika membaca sepucuk surat yang begitu lusuh yang terdapat didalam tas ibunya. Tiros membaca surat tersebut, dan didalam surat itu tertulis :
“ Banjarmasin, 12 Oktober 1984, Anaku Tiros yang sangat kucintai, bayi mungilku yang sangat kusayangi, betapa kau sangat berharga dihati ibu nak. Walaupun kau buta dari lahir tetapi ibu sangat menyayangimu, kaulah anugrah terindah yang ibu muliki. Nak, ini adalah surat terakhir yang ibu tulis, karena besok ibu sudah tidak bisa lagi menuliskan kata-kata diatas kertas. Karena besok ibu akan mendonorkan kedua mata ibu untukmu nak, agar kelak kau dapat melihat dan menikmati indahnya dunia, anugrah yang diberikan Tuhan. Nak suatu saat jika ibu sudah tiada dan kau ingin melihat ibu, berkacalah nak, karena dimatamu ada ibu yang selalu menemanimu ”.
Akhirnya tanpa terasa air mata Tiros mengalir dan sudah terlambat bagi dirinya untuk membahagiakan ibunya. Tiros teringat dengan semua perbuatan yang ia lakukan terhadap ibunya, dia hanya duduk terdiam tersimpuh di depan kaki ibunya yang telah terbujur kaku. Semua telah terjadi dan kini ibunya telah pergi untuk selama-lamanya.

“dalam hal ini mengajarkan betapa besar kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya, tanpa mengharapkan balasan. Ibu selalu dengan ikhlas memberikan apapun yang dimilikinya termasuk jiwanya sendiri “.

Buat Teman-teman yang sudah membaca cerita ini , Bahagiakanlah ibu mu selagi dia masih Hidup meskipun ada kekurangan dalam Hidupnya , jangan biar kan Ibu mu meneteskan air Mata karna Ulah mu :)

Selasa, 06 Desember 2016

cara awet muda alami dalam islam berdasarkan ajaran nabi muhammad SAW.

 
 Islam selalu mengajarkan bagaimana berperilaku dan berfikir yang baik agar aura positif selalu terpancar dari diri. Sebagai teladan semua umat islam, Nabi Muhammad telah memberikan contoh perilaku yang positif dengan sangat jelas. Cara awet muda alami dalam islam, bukanlah sesuatu yang rumit atau sulit untuk dijalankan seperti operasi plastik ataupun meracik jamu-jamu tradisional. Bagi yang sudah terbiasa menjalankanya maka tidak ada kesusahan di dalamnya. Di dini kami akan berbagi sedikit tips tentang cara awet muda alami dalam islam berdasarkan ajaran Nabi Muhammad, SAW:
  1. Taat ibadah, sabar, senang bersyukur, dan ramah
    Shalat, sabar, bersyukur, dan ramah merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dari diri umat islam. Semua umat islam wajib menjalankan sholat dan selalu bersyukur dalam kondisi apapun. Juga sabar dan selalu ramah meski dalam kondisi sempit. Karena semua yang kita alami sudah ada yang mengatur. Pedoman itu harus dipegang teguh oleh semua umat islam agar hati menjadi tenang dan fikiran menjadi lebih fresh. Karena fikiran yang stress dan hati yang suntuk akan membuat sel-sel lebih cepat mati yang bisa membuat kita terlihat lebih tua.
  1. Menganut pola makan sehat
    Makan itu tidak hanya memasukkan sesuatu yang mengenyangkan ke dalam perut, tetapi kita juga harus mempertimbangkan takaran gizi yang masuk ke dalam tubuh kita. Makanan yang sehat adalah makanan yang seimbng antara sayur-sayuran, buah-buahan, dan juga daging. Tidak berat sebelah. Nabi juga mengajarkan untuk makan tidak terlalu kenyang, untuk membagi ruang perut menjadi tiga bagian, 1/3 makanan, 1/3 air, dan 1/3 udara.
  1. Puasa sunah
    Selain baik untuk kesehatan tubuh, puasa sunnah juga baik untuk perawatan wajah dan kecantikan.
  1. Rajin memakai minyak zaitun di wajah
    Minyak zaitun memiliki manfaat yang sangat luar biasa untuk wajah karena bisa menjaga kelembapan wajah dan mengatur kadar minyak di wajah. Apalagi anda hidup di Negara Indonesia yang dilintasi oleh garis khatulistiwa. Penting sekali untuk menjaga wajah anda tetap lembab. Rajin-rajinlah mengoleskan minyak zaitun apabila wajah anda sudah mulai kering dan bersisik.
Cara awet muda alami dalam islam merupakan cara yang paling mudah untuk diikuti, tanpa obat-obatan kimia atupun operasi plastik anda bisa menjadi cantik dan awet muda. Benar-benar alami dan menggunakan bahan-bahan yang mudah kita dapatkan di alam. Jika anda benar-benar ingin terlihat selalu muda dan cantik, maka anda bisa mencoba untuk mengikuti bagaimana Nabi Muhammad merawat diri. 
Hanya dengan memperbaiki diri, resep awet muda tersebut bisa kita dapatkan dengan mudah. Namun terkadang setiap kita ingin berubah, satu-satunya hal yang selalu menghalangi adalah diri kita sendiri. Jadi mulailah dengan melawan diri anda sendiri agar bisa menjadi pribadi lebih baik lagi.

Senin, 05 Desember 2016

Kisah Nyata, Masuk Islam Gara-gara WC Bocor

 
Kisah Nyata, Masuk Islam Gara-gara WC Bocor – Hidayah bisa datang kapan saja dan melalui berbagai cara. Terkadang seseorang tidak tersentuh dengan dakwah yang berbentuk ceramah, tetapi saat menyadari kemuliaan akhlak sang dai, hatinya pun luluh. Hidayah menyirami jiwanya dan syahadat pun diikrarkannya.

Seperti yang dialami oleh tetangga Sahal bin Abdullah At Tustari. Tetangga yang beragama majusi ini hidup sekian lama di lantai dua, di atas rumah Sahal. Tetapi ia tidak pernah menyadari bahwa WC nya bocor dan menetes di rumah Sahal.

Setiap hari, Sahal meletakkan ember besar untuk menampung kotoran yang menetes dari WC tetangganya ini. Ketika malam tiba, Sahal membuangnya. Ia memilih waktu malam agar orang lain tak melihatnya, agar tetangganya tidak menjadi malu karenanya. 
Hingga suatu hari di tahun 283 hijriyah, Sahal jatuh sakit. Kebetulan saat itu orang majusi tersebut bertamu ke rumahnya. Ia pun melihat ada yang menetes dari arah WC nya. Tetesan itu jatuh ke dalam ember besar milik Sahal.
“Apa ini?” tanyanya dengan nada hati-hati.
“Itu kotoran dari WC mu yang bocor. Aku membuangnya kala malam tiba. Hal ini telah kulakukan cukup lama. Hanya saja aku khawatir jika aku telah tiada, orang yang menempati rumah ini tidak dapat menerimanya. Bagaimana menurut pendapatmu?”
Mendengar jawaban Sahal ini, barulah ia menyadari kemuliaan akhlak Sahal. Tak ada tetangga sepertinya yang betah hidup bertahun-tahun bersamanya. Maka ia pun menjawab: “Wahai Syaikh, engkau berinteraksi denganku seperti ini sudah lama sekali. Sedangkan aku hidup dalam kekafiran. Ulurkanlah tanganmu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.”
Subhanallah… tetangga Sahal itu akhirnya menjadi saudara seaqidah. Dan tak lama kemudian, Sahal pun berpulang ke rahmatullah. [Sumber: Qashashu Ash Shalihin karya DR Mustafa Murad]