Kamis, 30 Juni 2016
Jangan abaikan orang yang mencintaimu dengan tulus "Wajib baca :) Sweet sekali
Pada suatu hari ada sepasang cewek dan cowok yang saling jatuh cinta. Mereka telah menjalin hubungan beberapa tahun. Mereka saling setia. Cinta itu indah waktu awal, tapi entah kenapa lama kelamaan sikap dan sifat dari si cowok berubah. Padahal dia punya cewek yang sebegitu sayangnya sama dia. Cewek yang selalu perhatian dan cinta mati sama si cowok. Cowok merasa bosen karena si cewek tiap waktu sms si cowok, dalam hal apapun dia selalu memperhatikan si cowok. Sampai hobi cowoknyapun dia selalu perhatikan. Tetapi lama2 cowok tersebut malah berubah jadi cowok cuek. Meskipun demikian, cewek tersebut tetep sabar dan tambah perhatian sama cowoknya. Cewek tersebut sabar ketika sang cowok mulai jutek, menghindar dan menjauhinya. Cewek tersebut selalu merhatiin cowoknya walaupun si cowok Cuma membalas dengan 1 kata “ya, gak, oh”, cewek tersebut sudah merasa senang. Cowok yang sudah mulai bosan tersebut tiba2 memutuskan cewek tersebut dan dengan langsungnya mengenalkan pacar barunya kepada si cewek. Cewek tersebut dengan terpukulnya diam dan tersenyum tapi dalam hatinya sakit, rapuh, ketika sosok yang dia cintai, dia sayang mendekati orang lain bahkan meninggalkannya. Tetapi cewek itu enggak nyerah, dia tetep sabar dan menjaga hatinya buat cowok yang dia cintai. Tiap hari dia selalu memperhatikan si cowok, sms2 dari si cowok, benda2 yang diberikan dari si cowok masih ada dan masih tertata rapi dengan ceritanya masing2. Dia Cuma bisa tersenyum melihat semua kenangan itu, kenangan yang mungkin sudah dilupakan sama si cowok. Tiap waktu dia selalu mendoakan si cowok. Si cowok enggak pernah ngerespon perhatian cewek tersebut, karena dia menganggap cewek tersebut gak penting, Cuma sebagai mantan. Cewek tersebut tiap hari memberikan perhatian lebih kepada cowok tersebut walaupun si cowok sudah punya pacar dan yang pasti sms dari cewek tersebut enggak pernah dibales sama si cowok. Dan tiba2 di hp cewek tersebut ada sms masuk dari si cowok yang dia cintai dan sayangi selamanya. Dia merasa senang ada sms dari cowok tersebut. Tetapi apa yang didapat dari si cewek tidak seperti yang dia bayangkan.si cowok marah dan merasa terganggu dengan sms dari si cewek tersebut, sms yang dia anggap gak penting, gak berguna, dia lalu berkata kepada cewek tersebut “Jangan ganggu aku lagi, smsmu gak penting buat aku, ada sosok cewek lain yang aku cinta. Hati si cewek begitu terpukulnya, dia menangis, dia merasa Tuhan tuh gak adil sama dia, dia cinta sama seseorang yang gak mencintainya. Dan akhirnya si cewek enggak menghubungi si cowok lagi, tapi apa yang dia lakukan selalu ditulisnya dalam satu buku harian, Dia nurut sama cowok tersebut, cowok itu enggak mau terganggu sama sms2 dia, jadi si cewek selalu menuliskan perhatian tersebut di dalam buku hariannya. Tiap waktu ketika dia pengen sms si cowok, dia tuliskan di dalam buku harian tersebut. “Cyanx kamu lagi apw, Cyanx kangen, Cyanx I love You. Cyanx baik2 yaw, Ya Allah tolong jagain dia yaw, aqu pengen dia bahagia. Tiap hari, tiap waktu si cewek menuliskan perhatian2nya di dalam buku harian sebagai ganti dari sms ke cowok tersebut. Si cewek bener2 cinta sama cowok tersebut. Tanpa cowok sadari, si cewek membelikan barang2 yang dirasanya disukai sama si cowok “Jersey bola, bantal bola, sprei bola, hem, jaket, dll. Dia menyimpannya, karena dia yakin suatu saat nanti si cowok tahu akan cintanya si cewek yang begitu besar. Pada suatu waktu ketika si cewek sedang berjalan sendirian, dia melihat sosok cowok yang dicintainya tersebut mau menjemput pacarnya yang saat itu berdiri tidak jauh dari si cewek. Dia pun Cuma bisa diam dan menunduk menahan perasaannya yang campur aduk. Si cowok tersenyum dan tertawa2 dengan pacarnya. Cewek tersebut Cuma bisa melihatnya. Tiba2 ketika sepeda motor si cowok dipacu dengan kencangnya. “DUUUAARRR tabrakan pun tidak terhindarkan. Si cowok pun terpental dengan luka di kaki dan tangannya. Cewek tersebut langsung panik dan mendekati sang cowok, tak ada seorang pun yang mau membantu sang
Senin, 27 Juni 2016
Cerita Cinta Suami Istri yang Mengharukan
Pada hari pernikahanku, aku menggendong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan apartment kami. Teman-teman memaksaku menggendong istriku keluar dari mobil. Lalu aku menggendongnya ke rumah kami. Dia tersipu malu-malu. Saat itu, aku adalah seorang pengantin pria yang kuat dan bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yang lalu. Hari-hari berikutnya berjalan biasa. Kami memiliki seorang anak, aku bekerja sebagai pengusaha dan berusaha menghasilkan uang lebih. Ketika aset-aset perusahaan meningkat, kasih sayang diantara aku dan istriku seperti mulai menurun.
Istriku seorang pegawai pemerintah. Setiap pagi kami pergi bersama dan pulang hampir di waktu yang bersamaan. Anak kami bersekolah di sekolah asrama. Kehidupan pernikahan kami terlihat sangat bahagia, namun kehidupan yang tenang sepertinya lebih mudah terpengaruh oleh perubahan-perubahan yang tak terduga.
Lalu Jane datang ke dalam kehidupanku.
Hari itu hari yang cerah. Aku berdiri di balkon yang luas. Jane memelukku dari belakang. Sekali lagi hatiku seperti terbenam di dalam cintanya. Apartment ini aku belikan untuknya. Lalu Jane berkata, “Kau adalah laki-laki yang pandai memikat wanita.” Kata-katanya tiba-tiba mengingatkan ku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku berkata “Laki-laki sepertimu, ketika sukses nanti, akan memikat banyak wanita.” Memikirkan hal ini, aku menjadi ragu-ragu. Aku tahu, aku telah mengkhianati istriku.
Aku menyampingkan tangan Jane dan berkata, “Kamu perlu memilih beberapa furnitur, ok? Ada yang perlu aku lakukan di perusahaan.” Dia terlihat tidak senang, karena aku telah berjanji akan menemaninya melihat-lihat furnitur. Sesaat, pikiran untuk bercerai menjadi semakin jelas walaupun sebelumnya tampak mustahil. Bagaimanapun juga, akan sulit untuk mengatakannya pada istriku. Tidak peduli selembut apapun aku mengatakannya, dia akan sangat terluka. Sejujurnya, dia adalah seorang istri yang baik. Setiap malam, dia selalu sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk di depan televisi. Makan malam akan segera tersedia. Kemudian kami menonton TV bersama. Hal ini sebelumnya merupakan hiburan bagiku.
Suatu hari aku bertanya pada istriku dengan bercanda, “Kalau misalnya kita bercerai, apa yang akan kamu lakukan?” Dia menatapku beberapa saat tanpa berkata apapun. Kelihatannya dia seorang yang percaya bahwa perceraian tidak akan datang padanya. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana reaksinya ketika nanti dia tahu bahwa aku serius tentang ini.
Ketika istriku datang ke kantorku, Jane langsung pegi keluar. Hampir semua pegawai melihat istriku dengan pandangan simpatik dan mencoba menyembunyikan apa yang sedang terjadi ketika berbicara dengannya. Istriku seperti mendapat sedikit petunjuk. Dia tersenyum dengan lembut kepada bawahan-bawahanku. Tapi aku melihat ada perasaan luka di matanya.
Sekali lagi, Jane berkata padaku, “Sayang, ceraikan dia, ok? Lalu kita akan hidup bersama.” Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak bisa ragu-ragu lagi.
Ketika aku pulang malam itu, istriku sedang menyiapkan makan malam. Aku menggemgam tangannya dan berkata, “Ada yang ingin aku bicarakan.” Dia kemudian duduk dan makan dalam diam. Lagi, aku melihat perasaan luka dari matanya.
Tiba-tiba aku tidak bisa membuka mulutku. Tapi aku harus tetap mengatakan ini pada istriku. Aku ingin bercerai. Aku memulai pembicaraan dengan tenang.
Dia seperti tidak terganggu dengan kata-kataku, sebaliknya malah bertanya dengan lembut, “Kenapa?”
Aku menghindari pertanyaannya. Hal ini membuatnya marah. Dia melempar sumpit dan berteriak padaku, “Kamu bukan seorang pria!” Malam itu, kami tidak saling bicara. Dia menangis. Aku tahu, dia ingin mencari tahu apa yang sedang terjadi di dalam pernikahan kami. Tapi aku sulit memberikannya jawaban yang memuaskan, bahwa hatiku telah memilih Jane. Aku tidak mencintainya lagi. Aku hanya mengasihaninya!
Dengan perasaan bersalah, aku membuat perjanjian perceraian yang menyatakan bahwa istriku bisa memiliki rumah kami, mobil kami dan 30% aset perusahaanku.
Dia melirik surat itu dan kemudian merobek-robeknya. Wanita yang telah menghabiskan 10 tahun hidupnya denganku telah menjadi seorang yang asing bagiku. Aku menyesal karena telah menyia-nyiakan waktu, daya dan tenaganya tapi aku tidak bisa menarik kembali apa yang telah aku katakan karena aku sangat mencintai Jane. Akhirnya istriku menangis dengan keras di depanku, yang telah aku perkirakan sebelumnya. Bagiku, tangisannya adalah semacam pelepasan. Pikiran tentang perceraian yang telah memenuhi diriku selama beberapa minggu belakangan, sekarang menjadi tampak tegas dan jelas.
Hari berikutnya, aku pulang terlambat dan melihat istriku menulis sesuatu di meja makan. Aku tidak makan malam, tapi langsung tidur dan tertidur dengan cepat karena telah seharian bersama Jane.
Ketika aku terbangun, istriku masih disana, menulis. Aku tidak mempedulikannya dan langsung
kembali tidur.
Paginya, dia menyerahkan syarat perceraiannya: Dia tidak menginginkan apapun dariku, hanya menginginkan perhatian selama sebulan sebelum perceraian. Dia meminta dalam 1 bulan itu kami berdua harus berusaha hidup sebiasa mungkin. Alasannya sederhana : Anak kami sedang menghadapi ujian dalam sebulan itu, dan dia tidak mau mengacaukan anak kami dengan perceraian kami.
Aku setuju saja dengan permintaannya. Namun dia meminta satu lagi, dia memintaku untuk meingat bagaimana menggendongnya ketika aku membawanya ke kamar pengantin, di hari pernikahan kami.
Dia memintanya selama 1 bulan setiap hari, aku menggendongnya keluar dari kamar kami, ke pintu depan setiap pagi. Aku pikir dia gila. Aku menerima permintaannya yang aneh karena hanya ingin membuat hari-hari terakhir kebersamaan kami lebih mudah diterima olehnya.
Aku memberi tahu Jane tentang syarat perceraian dari istriku. Dia tertawa keras dan berpikir bahwa hal itu berlebihan. “Trik apapun yang dia gunakan, dia harus tetap menghadapi perceraian!”, kata Jane, dengan nada menghina.
Istriku dan aku sudah lama tidak melakukan kontak fisik sejak keinginan untuk bercerai mulai terpikirkan olehku. Jadi, ketika aku menggendongnya di hari pertama, kami berdua tampak canggung. Anak kami tepuk tangan di belakang kami. Katanya, “Papa menggendong mama!” Kata-katanya membuat ku merasa terluka. Dari kamar ke ruang tamu, lalu ke pintu depan, aku berjalan sejauh 10 meter, dengan dirinya dipelukanku. Dia menutup mata dan berbisik padaku, “Jangan bilang anak kita mengenai perceraian ini.” Aku mengangguk, merasa sedih. Aku menurunkannya di depan pintu. Dia pergi untuk menunggu bus untuk bekerja. Aku sendiri naik mobil ke kantor.
Hari kedua, kami berdua lebih mudah bertindak. Dia bersandar di dadaku. Aku bisa mencium wangi dari pakaiannya. Aku tersadar, sudah lama aku tidak sungguh-sungguh memperhatikan wanita ini. Aku sadar dia sudah tidak muda lagi, ada garis halus di wajahnya, rambutnya memutih. Pernikahan kami telah membuatnya susah. Sesaat aku terheran, apa yang telah aku lakukan padanya.
Hari keempat, ketika aku menggendongnya, aku merasa rasa kedekatan seperti kembali lagi. Wanita ini adalah seorang yang telah memberikan 10 tahun kehidupannya padaku.
Hari kelima dan keenam, aku sadar rasa kedekatan kami semakin bertumbuh. Aku tidak mengatakan ini pada Jane. Seiring berjalannya waktu semakin mudah menggendongnya. Mungkin karena aku rajin berolahraga membuatku semakin kuat.
Satu pagi, istriku sedang memilih pakaian yang dia ingin kenakan. Dia mencoba beberpa pakaian tapi tidak menemukan yang pas. Kemudian dia menghela nafas, “Pakaianku semua jadi besar.” Tiba-tiba aku tersadar bahwa dia telah menjadi sangat kurus. Ini lah alasan aku bisa menggendongnya dengan mudah.
Tiba-tiba aku terpukul. Dia telah memendam rasa sakit dan kepahitan yang luar biasa di hatinya. Tanpa sadar aku menyentuh kepalanya.
Anak kami datang saat itu dan berkata, “Pa, sudah waktunya menggendong mama keluar.” Bagi anak kami, melihat ayahnya menggendong ibunya keluar telah menjadi arti penting dalam hidupnya. Istriku melambai pada anakku untuk mendekat dan memeluknya erat. Aku mengalihkan wajahku karena takut aku akan berubah pikiran pada saat terakhir. Kemudian aku menggendong istriku, jalan dari kamar, ke ruang tamu, ke pintu depan. Tangannya melingkar di leherku dengan lembut. Aku
menggendongnya dengan erat, seperti ketika hari pernikahan kami.
Tapi berat badannya yang ringan membuatku sedih. Pada hari terakhir, ketika aku menggendongnya, sulit sekali bagiku untuk bergerak. Anak kami telah pergi ke sekolah. Aku menggendongnya dengan erat dan berkata, “Aku tidak memperhatikan kalau selama ini kita kurang kedekatan.”
Aku pergi ke kantor, keluar cepat dari mobil tanpa mengunci pintunya. Aku takut, penundaan apapun akan mengubah pikiranku. Aku jalan keatas, Jane membuka pintu dan aku berkata padanya, “Maaf, Jane, aku tidak mau perceraian.”
Dia menatapku, dengan heran menyentuh keningku. “Kamu demam?”, tanyanya. Aku menyingkirkan tangannya dari kepalaku. “Maaf, Jane, aku bilang, aku tidak akan bercerai.” Kehidupan pernikahanku selama ini membosankan mungkin karena aku dan istriku tidak menilai segala detail kehidupan kami, bukan karena kami tidak saling mencintai. Sekarang aku sadar, sejak aku menggendongnya ke rumahku di hari pernikahan kami, aku harus terus menggendongnya sampai maut memisahkan kami.
Jane seperti tiba-tiba tersadar. Dia menamparku keras kemudian membanting pintu dan lari sambil menangis. Aku turun dan pergi keluar.
Di toko bunga, ketika aku berkendara pulang, aku memesan satu buket bunga untuk istriku. Penjual menanyakan padaku apa yang ingin aku tulis di kartunya. Aku tersenyum dan menulis, aku akan menggendongmu setiap pagi sampai maut memisahkan kita.
Sore itu, aku sampai rumah, dengan bunga di tanganku, senyum di wajahku, aku berlari ke kamar atas, hanya untuk menemukan istriku terbaring di tempat tidur – meninggal. Istriku telah melawan kanker selama berbulan-bulan dan aku terlalu sibuk dengan Jane sampai tidak memperhatikannya. Dia tahu dia akan segera meninggal, dan dia ingin menyelamatku dari reaksi negatif apapun dari anak kami, seandainya kami jadi bercerai. — Setidaknya, di mata anak kami — aku adalah suami yang penyayang.
Hal-hal kecil di dalam kehidupanmu adalah yang paling penting dalam suatu hubungan. Bukan rumah besar, mobil, properti atau uang di bank. Semua ini menunjang kebahagian tapi tidak bisa memberikan kebahagian itu sendiri. Jadi, carilah waktu untuk menjadi teman bagi pasanganmu, dan lakukan hal-hal yang kecil bersama-sama untuk membangun kedekatan itu. Miliki pernikahan yang sungguh-sungguh dan bahagia.
Kalau kamu tidak share ini, tidak akan terjadi apa-apa padamu. Kalau share, mungkin kamu menyelamatkan satu pernikahan. Banyaknya kegagalan dalam kehidupan karena orang tidak sadar betapa dekat mereka dengan kesuksesan ketika mereka telah menyerah.
::: Subhanallah... Kisah Perjuangan Seorang Mualaf Menuju Hijrah Syar’i...:::
Nama : Naila Azizah
Tak pernah terpikirkan sebelumnya jika aku harus mengenakan khimar, menutup kepala dan rambutku. Semua berawal dari ketertarikanku melihat kawan sekelasku berhijab, aku pikir meraka terlihat cantik dan anggun memadukan warna pakaian dengan khimarnya.
Dan dari sanalah aku tertarik untuk mengikuti langkah teman-temanku mengenakan busana tertutup dan memakai khimar. Aku mulai menabung untuk membeli pakaian tertutup dan mengoleksi berbagai macam model dan warna khimar.
Alhamdulillah karena dulu aku sempat bekerja sebagai penyiar radio, dan dengan gaji yang tidak seberapa, tetapi tetap aku syukuri karena dengan ni’mat-Nya aku bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhanku, termasuk pakaian tertutup yang aku mau, semua karena niatku untuk berhijab. Meski pakaian yang aku kenakan dulu jauh dari kata sempurna, masih mengenakan jeans dan pakaian ketat, serta khimar yang tidak menutup dada sesuai dengan perintah Allah.
Perjuanganku belum dimulai, itu hanya sebatas kegemaranku mengoleksi pakaian tertutup dan khimar, perjuanganku justru dimulai ketika aku berpikir bagaimana caranya seorang wanita non
muslim sepertiku bisa berhijab, apa tanggapan tetangga dan teman-teman kampusku nanti ??
Tapi hal ini tidak terlalu aku hiraukan, aku pikir justru mereka akan senang melihatku terlihat sama seperti meraka, dan yang aku takutkan justru keluargaku, terutama Ibu.
Alasan apa yang harus aku beri untuk Ibuku ? Ingin bibir ini berucap ‘Ibu, aku ingin berhijab’ meskipun dulu niatku berhijab bukan untuk memenuhi kewajiban sebagai muslimah untuk menutup auratnya tapi hanya sekedar fashion belaka. Aku terus berfikir, hingga akhirnya aku menemukan alasan yang tepat untuk aku berhijab.
Karena setiap hari aku berangkat ke kampus memakai kendaran umum, yang tidak semua penumpangnya mengerti, selalu saja ada yang merokok, itu membuatku sesak dan bau karena asapnya. Dari rumah bersolek habis-habisan dan memakai minyak wangi tapi tetap saja ketika tiba dikampus wangi parfumku berubah menjadi bau asap rokok. Itulah alasanku, agar rambutku tidak bau asap rokok dan bau matahari jadi aku memutuskan menutup rambutku dengan khimar yang diam-diam aku kumpulkan selama ini.
Hari pertama berhijab, rasanya aneh, ada sesuatu yang berlebihan dikepalaku, aku harus terus menjaganya supaya tetap rapih, kemana-mana cermin selalu aku bawa, aku takut khimarku berantakan dan aku tidak bisa merapihkannya kembali.
Dikampus, apa yang aku duga ternyata tidak salah, teman-temanku justru terlihat senang dengan penampilan baruku, tak sedikit dari meraka yang memujiku, dan karena pujian dari merekalah aku semakin yakin dan bersemangat untuk terus berhijab.
Seiring berjalannya waktu, hidayah itu perlahan kembali menyapaku, aku pernah mendengar bahwa jika fisik ini terhijab secara otomatis hatipun ikut terhijab dan hijab itulah yang akan mengekang kita untuk tidak berbuat buruk.
Berawal dari ibu yang mengenalkanku dengan seorang pria yang sama sekali tak terbayang olehku jika pria itulah yang sekarang menemani hari-hariku, yang selalu membimbing aku menjadi wanita yang lebih baik, insyaAllah.
Dulu, sedikitpun tak ada rasa suka, cinta apalagi sayang untuknya. Entahlah, aku tak tahu apa tujuan ibu mengenalkan pria itu untukku, bukankah Ibu menginginkan aku menikah dengan pria yang memeluk agama sama seperti kita. Kata Ibu pria itu baik, dia bijaksana, pekerja keras dan bertanggung jawab, itu yang Ibu suka darinya meskipun kita berbeda agama.
Aku bingung, kesal dan merasa lelah, tak tahu apa yang harus aku lakukan sementara Ibu semakin gencar mendekatkan aku dengan pria itu. Hingga akhirnya aku meminta pendapat kepada seorang sahabat, dan dia menyarankan untuk aku menuruti perintah Ibu dan membuka hati untuk pria itu. Dan aku berusaha mencoba membuka hati ini untuk pria pilihan Ibu.
Benci jadi cinta, mungkin ini kalimat yang pas untuk mewakiliku saat itu. Dulu aku yang sangat membenci pria itu justru sekarang aku sangat mengaguminya. Dan disaat rasa cinta itu sedikit demi sedikit mulai tumbuh, masalah baru muncul, Ibu berbalik menyuruhku untuk tidak dekat-dekat dengan pria itu kecuali aku bisa mengajaknya memeluk agama yang kita anut. Aku bingung justru ketika aku memutuskan berhijab dan membuka hatiku untuk pria itu, ada getaran dihatiku untuk mengenal islam. tapi aku tak kuasa mengutarakan inginku itu kepada Ibu.
Meski aku tau apa yang Ibu mau, tapi sepertinya aku tidak kuat menahan sesuatu yang menarik-narik hatiku untuk terus mengenal islam. Dan akhirnya aku memutuskan belajar islam secara diam-diam, aku memilih internet dan orang-orang terdekat untuk aku ajak sharing tentang islam, hingga akhirnya aktivitasku tercium oleh Ibu.
Amarahnya semakin memuncak ketika aku mengucapkan dua kalimat syahadat dan melaksanakan kewajibanku sebagai manusia baru, yaitu shalat. Semua itu berat untuk aku jalani, semenjak memutuskan berhijrah cobaan bertubi-tubi menghampiriku, aku merasa bahwa keberadaanku dirumah dianggap tidak ada, aku merasa asing dalam lingkungan keluargaku sendiri, diacuhkan dan didiamkan tanpa pernah ada satu kalimat sekedar menanyakan keadaanku. Satu tahun berlalu, sunyi itu mendekapku, sepi tanpa ada tegur sapa dan canda tawa dari Ibu.
Sebagai manusia biasa yang merasa tersakiti, aku selalu mencoba untuk terus bersabar, meyakini bahwa ujian yang diturunkan kepada manusia adalah sesuai dengan kadar kemampuan masing-masing. Allah mengajarkan untuk mengahadapinya dengan sabar dan shalat sebagai penolong, sesuai dengan firmanNya dalam surat Al-Baqarah ayat 286 :
“Allah tidak akan membebani seseorang melainka sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan yang dikerjakannya)."
Oleh karena itu aku ikhlas, meski semua mengasingkanku, tapi aku memaklumi Ibu yang ketika itu menjadi sangat membenciku. Ibu mana yang mau anaknya keluar dari agama yang dianggapnya benar.
Puncaknya ketika aku merasa kesabaranku sudah habis, aku sudah tidak tahan berada dalam lingkunganku sendiri, aku memutuskan untuk pergi dari rumah dan hanya meninggalkan sepucuk surat, agar kedua orang tuaku tidak khawatir kalau aku akan baik-baik saja.
Pondok Pesantren Al-Muttaqin adalah tujuanku, disana aku memulai hidup baru yang jauh berbeda dari hidupku yang sebelumnya. Hidup tanpa handphone dan sosial media rasanya jendela dunia seperti tertutup untukku. Tanpa alat komunikasi aku tak pernah tau bagaimana kabar diluar sana, bagaimana kabar orangtuaku, bagaimana kabar adik-adikku, bagaimana kabar sahabat-sahabatku, dan bagaimana kabar pria itu.
Tapi lambat laun aku bisa beradaptasi dengan lingkungan baruku, aku sudah terbiasa untuk belajar mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga sendiri, aku belajar hidup mandiri dan belajar hidup sederhana. Semua dimulai dari nol aku belajar islam, dari menghafalkan huruf hijaiyah, menulis dan membaca tulisan arab.
Layaknya anak TK yang sedang belajar membaca dan menulis, ada rasa malu ketika melihat santri yang lain sudah sangat pandai, tapi aku buang jauh-jauh semua rasa malu itu, aku harus berusaha jangan sampai pengorbananku meninggalkan rumah menjadi sia-sia jika samasekali tak ada ilmu yang aku dapat.
Dipondok, busanaku tampak berbeda dengan mereka yang mengenakan jilbab dan menjulurkan kerudungnya sampai menutupi dada. Aku bertanya kepada salah satu santri wanita kenapa disini harus mengenakan jilbab atau rok dan kereudung yang besar ??
Apakah tidak akan menghalangi aktivitas kita, mengingat dipondok semua pekerjaan seperti mencuci pakaian, mencuci piring, menyapu, mengepel, bahkan membelah-belah kayu untuk dijadikan kayu bakar, busana syar’i itu tetap dipakai. Kami boleh memakai baju lengan pendek dan tanpa kerudung hanya didalam kamar tidur, itupun ada beberapa yang menutup rapat auratnya.
Di Al-Muttaqin kami diajarkan untuk menjadi muslimah sebenarnya, berbusana sesuai syari’at, karena sesungguhnya busana syar’i itu memuliakan wanita dan busana yang bisa menjaga diri kita dari perbuatan tidak baik..
Walaupun masih banyak muslimah yang beranggapan untuk apa berhijab tapi hatinya busuk. Sejatinya mereka tidak paham, karena antara akhlak dan hijab adalah dua perkara yanh berbeda. Hijab adalah mutlak perintah Allah, sedangkan akhlak urusannya dengan hati, dan setiap orang memiliki wataknya masing-masing. Wanita yang berhijab memang belum tentu sholehah tetapi wanita sholehah sudah tentu berhijab.
Setelah aku paham, akupun mulai meninggalkan khimar tipis dan pakaian ketatku, mulai belajar mengenakan jilbab dan kerudung besar yang menutupi dada. Dan ternyata tidak seburuk yang aku bayangkan, aku merasa nyaman memakainya, walaupun sedikit resah, aku takut jika berbusana seperti ini apa anggapan orang-orang terhadapku, apa mereka akan menganggap aku golongan teroris dan golongan orang-orang panatik. Dan ternyata benar ketika ada salah seorang kerabat menjengukku dipondok, dia terkejut melihat perubahanku dan memandangku penuh curiga.
Hari berganti minggu dan bulan, aku mendapat kejutan. Guruku berkata seseorang ingin bertemu denganku, dengan hati penasaran aku terus bertanya-tanya siapa yang mau menemuiku, apakah orang tuaku ?
Ditemani kedua guruku dan teman terdekatku di pondok, aku menemui orang itu, dan tenyata dia adalah pria yang selalu hadir dalam anganku setiap hari. Bukan cokelat, durian atau ice cream kesukaanku yang pria itu bawa, tapi pria itu membawa cinta yang tulus. Tak kusangka pria itu berani mengkhitbahku lewat guruku dipondok. Aku pun menerima lamarannya karena aku tahu tidak baik menolak lamaran pria sholeh.
“Apabila datang kepada kalian seseorang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya (untuk meminang wanita kalian) maka hendaknya kalian menikahkannya dengan wanita kalian. Bila tidak akan terjadi fitnah dimuka bumi dan kerusakan.” -HR At-Tirmidzi no 1085-
Perjuangan baru kembali dimulai, guruku menyarankan agar kita menghadap orangtuaku untuk masalah ini, apapun hasilnya yang penting kita sudah berusaha dan tidak mendahului mereka. Aku diijinkan untuk menelpon Ayahku, sementara pria itu langsung menemui keluargaku dirumah.
Alhamdulillah meski tanpa restu ibu kami bisa melangsungkan pernikahan. Dan seiring berjalannya waktu ketika kami dikaruniai putri kecil buah cinta kami, Ibupun mau menerimaku kembali dan hubungan kami kembali seperti dulu. Terimakasih Ibu cintamu sungguh luar biasa, engkau mampu mebuang amarahmu dan menerimaku kembali dalam dekapanmu.
Dan setelah menikah, aku baru tahu mengapa suamiku dulu tak menjauhiku padahal aku selalu berusaha untuk menjauh darinya. Semua karena perbedaan agama kita yang membuat suamiku merasa tidak rela jika aku harus merasakan panasnya api neraka karena kekafiranku. Terimakasih suamiku, terimakasih Ibu, engkau memang tepat memilihkan suami dan Abi terbaik untukku dan buah cinta kita.
Setelah menikah, dan duniaku kembali terasa indah, perjuanganku belum berakhir. Kini tugasku mensyiarkan hijab syar’i kepada seluruh muslimah, mengajak untuk berbusana yang Allah perintahkan dalam Al-qur’an surat An-Nur ayat 30 :
“Dan katakanlah kepada perempuan beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah menampakan perhiasannya (auratnya) kecuali yang (biasa) nampak dari pandangan dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya.”
dan surat Al-Ahzab ayat 59 :
“Wahai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin : ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka’ yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Semoga Allah selalu memberi kemudahan untukku, walaupun ketika aku mencoba untuk membumikan hijab syar’i, ada segelintir orang yang memandangku sebelah mata, karena melihat masalaluku, bakhan ada yang mengatakan diri ini berlaga suci dan terlalu panatik. Semua itu tak aku hiraukan, karena Allah berfirman dalam surat Al-a’raaf ayat 176 :
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya dijulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikian itu perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”
Dan aku selalu mengingat nasihat seorang sahabat..:
“selama kita berbicara sesuai Al-qur’an dan Hadist kita tidak perlu takut, sesungguhnya meraka yang mencibir kita tidak tahu apa yang mereka perbuat, mereka tidak sadar, bukan kitalah yang sedang mereka cibir, tapi mereka sedang memberi protes penolakan terhadap perintah Allah. Bahkan Rasulullah pun pernah mengalami penolakan dalam dakwahnya.”
Dan aku sangat menyadari, diri ini belumlah memiliki banyak ilmu agama, akan tetapi aku selalu berusaha walaupun dengan ilmu yang sedikit ini, aku ingin selalu hidup sesuai aturan Allah.
Karena yang aku tahu, ilmu yang sesungguhnya itu ialah yang diamalkan. Dan insyaAllah, Allah lebih menyukai terhadap orang yang meskipun ilmunya sedikit tapi ia konsisten dan sedikit demi sedikit mengamalkannya daripada orang yang banyak menuntut ilmu tetapi ia sampai tak kuasa untuk mengamalkannya.
Disetiap sujudku, aku selalu memohon semoga Allah tidak hanya menyapaku, semoga orang-orang yang aku sayangi juga bisa menjemput hidayah Allah yang begitu indah. Dan semoga aku bisa istiqamah dengan busana syar’i yang aku kenakan sekarang supaya bisa menjadi contoh yang baik untuk putri kecilku dan menjadi istri sholehah untuk suamiku. Karena Rasulullah bersabda :
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” -HR Muslim-
Kami ingin menanamkan rasa malu sejak dini untuk buah hati kami, salah satunya tidak memamerkan aurat kepada sembarang mata, yaitu dengan berbusana syar’i. Karena Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6 :
“Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”(ab).
Subhanallah..
Allahuakbar !
Mualaf saja berhijab syar'i Dan berdakwah !
Bagaimana dengan Ukhi ?
Kisah Nyata : Pengorbanan Seorang Suami
Ini kisah saya copas dari sebuah milist.
Setelah saya baca hingga selesai, Subhanallah…telah membuka kembali hati saya, bahwa sangat berartinya suami saya selama ini. Terimakasih cinta…apa yang telah engkau lakukan untuk kami, adalah perjuangan yang sangat besar dan mulia. Semoga Allah senantiasa melindungimu, memberikan balasan dan pahala yang sangat besar pula atas pengorbananmu selama ini. SyurgaNya. Amiin…Ya Rabbal’alamiin…
Selasa malam (1 Februari 2005), Setelah hujan lebat mengguyur Jakarta, gerimis masih turun. Saya pacu motor dengan cepat dari kantor disekitar Blok-M menuju rumah di Cimanggis-Depok. Kerja penuh seharian membuat saya amat lelah hingga di sekitar daerah Cijantung mata saya sudah benar-benar tidak bisa dibuka lagi. Saya kehilangan konsentrasi dan membuat saya menghentikan motor dan melepas kepenatan di sebuah shelter bis di seberang Mal Cijantung. Saya lihat jam sudah menunjukan pukul 10.25 malam.
Keadaan jalan sudah lumayan sepi. Saya telpon isteri saya kalau saya mungkin agak terlambat dan saya katakan alasan saya berhenti sejenak.
Setelah saya selesai menelpon baru saya menyadari kalau disebelah saya ada seorang ibu muda memeluk seorang anak lelaki kecil berusia sekitar 2 tahun. Tampak jelas sekali mereka kedinginan. Saya terus memperhatikannya dan tanpa terasa airmata saya berlinang dan teringat anak saya (Naufal) yang baru berusia 14 bulan. Pikiran saya terbawa dan berandai-andai, “Bagaimana jadinya jika yang berada disitu adalah isteri dan anak saya?”
Tanpa berlama-lama saya dekati mereka dan saya berusaha menyapanya. ” Ibu,ibu,kalau mau ibu boleh ambil jaket saya, mungkin sedikit kotor tapi masih kering. Paling tidak anak ibu tidak kedinginan” Saya segera membuka raincoat dan jaket saya, dan langsung saya berikan jaket saya.
Tanpa bicara, ibu tersebut tidak menolak dan langsung meraih jaket saya. Pada saat itu saya baru sadar bahwa anak lelakinya benar-benar kedinginan dan giginya bergemeletuk.
“Tunggu sebentar disini bu!” pinta saya. Saya lari ke tukang jamu yang tidak jauh dari shelter itu dan saya meminta air putih hangat padanya. an Alhamdulillah, saya justeru mendapatkan teh manis hangat dari tukang jamu tersebut dan segera saya kembali memberikannya kepada ibu tersebut. “Ini bu,.. kasih ke anak ibu!” selanjutnya mereka meminumnya berdua.
Saya tunggu sejenak sampai mereka selesai. Saya hanya diam memandangi lalu lalang kendaraan yang lewat “Bapak, terima kasih banyak, mau menolong saya” sesaat kemudian ibu tersebut membuka percakapan. Ah, tidak apa-apa, ngomong-ngomong ibu pulang kemana? Tanya saya Saya tinggal di daerah Bintaro tapi…(dia menghentikan bicaranya), Bapak pulang bekerja ? dia balas bertanya.
“Ya” jawab saya singkat.
“Kenapa sampai larut malam pak, memangnya anak isteri bapak tidak menunggu? Tanyanya lagi. Saya diam sejenak karena agak terkejut dengan pertanyaannya.
“Terus terang bu, sebenarnya selama ini saya merasa bersalah karena terlalu sering meninggalkan mereka berdua. Tapi mau bilang apa, masa depan mereka adalah bagian dari tanggung jawab saya. Saya hanya berharap semoga Allah terus menjaga mereka ketika saya pergi.” Mendengar jawaban saya si ibu terisak, saya jadi serba salah. “Bu, maafkan saya kalau saya salah omong.
Pak kalau boleh saya minta uang seratus ribu, kalau bapak berkenan? Pintanya dengan sedih dan sopan. Airmatanya berlinang sambil mengencangkan pelukan ke anak lelakinya.
Karena perasaan bersalah, saya segera keluarkan uang limapuluh-ribuan 2 lembar dan saya berikan padanya. Dia berusaha meraih dan ingin mencium tangan saya, tetapi cepat-cepat saya lepaskan. “ya sudah, ibu ambil saja, tidak usah dipikirkan!” saya berusaha menjelaskannya. “Pak kalau jas hujannya saya pakai bagaimana? Badan saya juga benar-benar kedinginan dan kasihan anak saya” kembali ibu tersebut bertanya dan sekarang membuat saya heran. Saya bingung untuk menjawabnya dan juga ragu memberikannya. Pikiran saya mulai bertanya-tanya, Apakah ibu ini berusaha memeras saya dengan apa yang ditampilkannya di hadapan saya? tapi saya entah mengapa saya benar-benar harus meng-ikhlas- kannya. Maka saya berikan raincoat saya dan kali ini saya hanya tersenyum tidak berkata sepatahpun.
Tiba tiba anaknya menangis dan semakin lama semakin kencang. Ibu tersebut sangat berusaha menghiburnya dan saya benar-benar bingung sekarang harus berbuat apa? Saya keluarkan handphone saya dan saya pinjamkan pada anak tersebut. Dia sedikit terhibur dengan handphone tersebut, mungkin karena lampunya yang menyala. Saya biarkan ibu tersebut menghibur anaknya memainkan handphone saya. Sementara itu saya berjalan agak menjauh dari mereka. Badan dan pikiran yang sudah lelah membuat saya benar-benar kembali tidak dapat berkonsentrasi. Mungkin sekitar 10 menit saya hanya diam di shelter tersebut memandangi lalu lalang kendaraan. Kemudian saya putuskan untuk segera pulang dan meninggalkan ibu dan anaknya tersebut. Saya ambil helm dan saya nyalakan motor, saya pamit dan memohon maaf kalau tidak bisa menemaninya. Saya jelaskan kalau isteri dan anak saya sudah menunggu dirumah. Ibu itu tersenyum dan mengucapkan terima kasih kepada saya.
Dia meminta no telpon rumah saya dan saya tidak menjawabnya, saya benar-benar lelah sekali dan saya berikan saja kartu nama saya. Sesaat kemudian saya lanjutkan perjalanan saya.
Saya hanya diam dan konsentrasi pada jalan yang saya lalui. Udara benar-benar terasa dingin apalagi saat itu saya tidak lagi mengenakan jaket dan raincoat ditambah gerimis kecil sepanjang jalan. Dan ketika sampai di depan garasi dan saya ingin menelpon memberitahukan ke isteri saya kalau saya sudah di depan rumah saya baru sadar kalau handphone saya tertinggal dan masih berada di tangan anak tadi. Saya benar-benar kesal dengan kebodohan saya. Sampai di dalam rumah saya berusaha menghubungi nomor handphone saya tapi hanya terdengar nada handphone dimatikan. “Gila.Saya benar-benar goblok, tidak lebih dari 30 menit saya kehilangan handphone dan semua didalamnya” dengan suara tinggi, saya katakan itu kepada isteri saya dan dia agak tekejut mendengarnya. Selanjutnya saya ceritakan pengalaman saya kepadanya. Isteri saya berusaha menghibur saya dan mengajak saya agar meng-ikhlaskan semuanya. “Mungkin Allah memang menggariskan jalan seperti ini. Sudahlah sana mandi dan shalat dulu, kalau perlu tambah shalat shunah-nya biar bisa lebih ikhlas” dia menjelaskan. Saya segera melakukannya dan tidur.
Keesokan paginya saya terpaksa berangkat kerja membawa mobil padahal hal ini, tidak terlalu saya suka. Saya selalu merasa banyak waktu terbuang jika bekerja membawa mobil ketimbang naik motor yang bisa lebih cepat mengatasi kemacetan. Kalaupun saya bawa motor saya khawatir hujan karena kebetulan saya tidak ada cadangan jaket dan raincoat juga sudah saya berikan kepada ibu dan anak tadi malam. Setelah mengantar isteri yang kerja di salah satu bank swasta di sekitar depok saya langsung menuju kantor tetapi pikiran saya terus melanglang buana terhadap kejadian tadi malam. Saya belum benar-benar meng-ikhlaskan kejadian tadi malam bahkan sesekali saya mengumpat dan mencaci ibu dan anak tersebut didalam hati karena telah menipu saya.
Sampai di kantor, saya kaget melihat sebuah bungkusan besar diselimuti kertas kado dan pita berada di atas meja kerja saya. Saya tanya ke office boy, siapa yang mengantar barang tersebut. Dia hanya menjawab dengan tersenyum kalau yang mengantar adalah supirnya ibu yang tadi malam, katanya bapak kenal dengannya setelah pertemuan semalam bahkan dia menambahkan kelihatannya dari orang berada karena mobilnya mercy yang bagus.
“Bapak selingkuh ya, pagi-pagi sudah dapat hadiah dari perempuan? tanyanya sedikit bercanda kepada saya. Saya hanya tersenyum dan saya menanyakan apakah dia ingat plat nomor mobil orang tersebut, office boy tersebut hanya menggelengkan kepala..
Segera saya buka kotak tersebut dan “Ya Allah, semua milik saya kembali. Jaket, raincoat, handphone, kartu nama dan uangnya. Yang membuat saya terkejut adalah uang yang dikembalikan sebesar 2 juta rupiah jauh melebihi uang yang saya berikan kepadanya. Dan juga selembar kertas yang tertulis ;
” Pak, terima kasih banyak atas pertolongannya tadi malam. Ini saya kembalikan semua yang saya pinjam dan maafkan jika saya tidak sopan. Kemarin saya sudah tidak tahan dan mencoba lari dari rumah setelah saya bertengkar hebat dengan suami saya karena beliau sering terlambat pulang ke rumah dengan alasan pekerjaan. Bodohnya, dompet saya hilang setelah saya berjalan-jalan dengan anak saya di Mall Cijantung. Sebenarnya saya semalam ingin melanjutkan perjalanan ke rumah kakak saya di depok, tetapi saya jadi bingung karena tidak ada lagi uang untuk ongkos makanya saya hanya berdiam di hate bis itu. Setelah saya bertemu dan melihat bapak tadi malam, saya baru menyadari bahwa apa yang suami saya lakukan adalah demi cinta dan masa depan isteri dan anaknya juga. Salam dari suami saya untuk bapak. Salam juga dari kami sekeluarga untuk anak-isteri bapak di rumah. Suami saya berharap, biarlah bapak tidak mengetahui identitas kami dan biarlah menjadi pelajaran kami berdua . Oh ya, maaf handphone bapak terbawa dan saya juga lupa mengembalikannya tadi malam karena saya sedang larut dalam kesedihan. Terima kasih.
Segera saya telpon isteri saya dan saya ceritakan semua yang ada dihadapan saya. Isteri saya merasa bersyukur dan meminta agar semua uangnya diserahkan saja ke mesjid terdekat sebagai amal ibadah keluarga tersebut.
From Renungan N Kisah Inspiratif
ALLAHUAKBAR!! Ini Pesan Dari Penjaga Makam Nabi Muhammad Untuk Seluruh Umat Islam di Dunia
Kesempatan bertemu langsung dengan
penjaga Makam Nabi Muhammad SAW, Syekh Maulana Said Adam Umar ke
Indonesia, tak disia-siakan ribuan umat Muslim di Jakarta. Mereka pun
berbondong-bondong menuju ke Masjid At-Tiin, Jakarta Timur, akhir pekan
lalu, untuk menyimak pengalaman sekaligus berdialog dengan Syech
Maulana.
Sebelumnya, kedatangan penjaga makam Nabi akhir zaman itu terwujud atas
undangan Syekh Ali Aljabir, seorang imam Masjid Nabawi, asal Indonesia.
“Sepekan lalu, Syekh Maulana diundang ke Maroko, tapi beliau tidak bisa
datang. Namun, saat diundang ke Indonesia, beliau sanggup datang,” kata
Syekh Ali.
Selama sekitar dua jam, Syekh Umar memaparkan pengalamannya menjaga
makam Rasulullah SAW di Masjidil Nabawi, Madinah. “Saya sudah selama 65
tahun menjaga makam Rasulullah, sejak berusia 21 tahun,” paparnya.
Dirinya mengaku sangat bersyukur dapat menjaga makam Rasulullah. “Ini
adalah amanah yang begitu istimewa,” ujar Syekh Umar. Syekh Ali Jaber
lebih jauh menuturkan, keterpilihan Syekh Umar sebagai penjaga makam,
karena ketulusan dan kesungguhannya. Hingga dia dipercaya oleh Raja
Saudi untuk menjaga makam Nabi SAW.
Tugas pria yang kini berumur 88 tahun itu adalah menjaga dan
membersihkan dan merawat makam Nabi. Suatu ketika, Syekh Umar bertemu
Rasulullah dalam mimpinya. “Walaupun hanya sekali bertemu Rasulullah,
saya seakan-akan bertemu Rasulullah setiap saat,” ungkap Syekh tersebut.
Menurutnya, mimpi bertemu Rasulullah adalah sebuah kebenaran. Sebab,
setan ataupun jin tidak mampu menyerupai wajah Rasulullah SAW.Di samping
makam Rasulullah SAW, terdapat dua makam sahabat yaitu Abu Bakar
Assiddiq dan Umar bin Khattab. Selain itu, di tempat yang sama juga
terdapat hujrah atau kamar makam putri Nabi yakni Fatimah Az-Zahra.
Makam Nabi berada di area Masjid Nabawi di Kota Suci Madinah. Selain
menjaga makan, para khadim atau penjaga itu juga menjadi pemandu untuk
para tamu negara yang akan melihat atau datang ke makan Nabi tersebut.
Dikatakan Syekh Maulana, bagi umat Muslimin yang singgah ke Masjid
Nabawi, diwajibkan berkunjung ke makam Nabi dan sahabatnya.
Syekh Umar lantas berpesan kepada kaum Muslimin untuk memperbanyak
shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Minimal 10 kali dalam sehari. “Barang
siapa yang mengucapkan shalawat, maka akan diangkat dosanya dan
dimudahkan kehidupannya,” kata Syekh Umar.
Ia menambahkan, Allah SWT saja memberikan shalawat kepada Nabi. “Jadi,
orang yang paling bakhil atau pelit adalah orang yang tidak membaca
shalawat kepada Rasulullah,” ujarnya.
Saat ditanya tentang beredarnya pesan pendek atau SMS maupun di internet
yang menerangkan bahwa hari kiamat akan datang pada waktu tertentu, dan
bagi yang tidak menyebarkannya akan mendapat musibah, Syekh Umar
membantahnya dengan keras.Pasalnya, kapan tibanya hari kiamat tidak ada
yang tahu kecuali Sang Khalik, Allah SWT. Bahkan, Rasulullah SAW pun
tidak tahu.
Syekh Umar justru menduga pesan seperti itu disebarkan oleh kaum Yahudi
atau Nasrani yang ingin merusak akidah umat. Dalam Alquran ditegaskan
bahwa umat Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha terhadap umat Muslim
hingga umat Muslim mengikuti ajarannya. “Jadi, sampai kapan pun mereka
(Yahudi dan Nasrani-Red) tak akan rela,” ujar dia. Oleh karenanya, umat
diminta waspada terhadap bahaya semacam ini, dan itulah pesan Syekh Umar
yang kedua.
(Sumber: republika.co.id)
Kamis, 23 Juni 2016
DAYAH LABUHAN HAJI KEBAKAR
ACEH SELATAN – Terjadi musibah kebakaran milik Pondok Pesantren Darussalam berlokasi di Gampong Blang Poroh, Labuhan Haji Barat Kabupaten Aceh Selatan pada Kamis Malam sekitat pukul 22.30 WIB.
“Diperkirakan ada 150 unit rangkan milik santri laki-laki yang terbakar,” ungkap Sekretaris Umum Pompres Darusalam Abi Hidayat M Wali.
Api menjalar cepat ke sejumlah balai yang terbuat dari kayu, beberapa unit mobil pemadam kebakaran sudah berada di lokasi dan berusaha memadam api.
Hingga kini belum diketahui penyebab terbakarnya 150 unit rangkang berkontruksi kayu. ‘’Kami belum tahu persis penyebab terjadinya kebakaran karena saat kejadian semua sedang melakukan shalat tarawih berjamaah,’’ imbuh Abi Hidayat.
Ia menambahkan, rangkang yang terbakar tersebut merupakan milik santri laki-laki, semua santri sedang libur pulang kampung dan rangkang tersebut di pakek untuk kegiatan suluk.
“Alhamdulillah tidak ada korbanjiwa dalam musibah ini, namun kerugian materil kami tafsir mencapai puluhan juta rupiah,” ujarnya Abi Hidyat.
Dikatakan Abi Hidayat, sebagian titik api sudah berhasil dipadamkan.Namun hingga pukul 23.00 WIB upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh tim pemadam dari BPBD Aceh Selatan dibantu oleh tim pemadam dari Manggeng, Kabupaten Abdya.
Informasi ini dengan cepat menyebar melalui berbagai media termasuk sosial media dan tak luput juga di ketahui oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
Menanggapi peristiwa kebakaran Gubernur Aceh langsung memerintahkan Kepala Dinas Sosial Aceh untuk menyalurkan bantuan kepada korban.
Kepala Dinas Sosial Aceh Al Hudri, Kata dia, saat mendapat kabar musibah itu, gubernur langsung memerintahkan pihaknya untuk segera berangkat ke lokasi .
“Benar, kami telah diperintahkan bapak gubernur Aceh untuk segera menyalurkan bantuan kepada korban,”katanya.
Dia menyebutkan, pihaknya akan segera berangkat ke lokasi untuk menjenguk dan menyalurkan bantuan kepada korban.
Senin, 20 Juni 2016
Ikan Badut
IKAN BADUT
Ikan Badut termasuk dalam famili Pomacentridae, dengan Common name
Damselfish. Dengan demikian ikan badut masih satu famili dengan genus
ikan Chromis, Abudefduf, Dischistodus, Amblyglyphidodon, Pomacentrus.
Ikan Badut hidup dengan simbiosis mutuallisme bersama hewan bentik
Anemon.
Secara
umum ikan badut berukuran kecil. Maksimal mereka dapat mencapai
ukuran 10 – 15 cm. Berwarna cerah, tubuh lebar (tinggi), dan dilengkapi
dengan mulut yang kecil. Sisiknya relatif besar dengan sirip dorsal
yang unik. Pola warna pada ikan ini sering dijadikan dasar dalam proses
identifikasi mereka , disamping bentuk gigi, kepala dan bentuk tubuh.
Variasi warna dapat terjadi pada spesies yang sama; khususnya berkenaan
dengan lokasi sebarannya.
Ikan
badut diketahui merupakan ikan yang mempunyai daerah penyebaran relatif
luas, terutama di daerah seputar Indo Pasific. Satu jenis, yaitu A. bicinctus,
diketahui merupakan endemik Laut Merah. Mereka, pada umumnya,
dijumpai pada laguna-laguna berbatu di seputar terumbu karang, atau pada
daerah koastal dengan kedalaman kurang dari 50 meter dan berair
jernih. Di perairan Papua New Guinea, bisa ditemukan ikan badut tidak
kurang dari 8 spesies. Ikan badut mengkonsumsi zooplankton,
udang-udangan dan algae yang dijumpai di habitat mereka.
Popularitas
ikan badut tidak lepas dari perilaku simbiosisnya dengan berbagai jenis
anemon. Anemon, yang bagi jenis ikan lain beracun, bagi ikan badut
merupakan tempat berlindung yang aman dan nyaman. Ikan badut kerap
dijumpai bersembunyi, berselimut, dan bercengkrama diantara
tentakel-tentalel anemon yang beracun.
Di
alam, kehadiran ikan badut pada anemon dapat melindunginya dari
agresifitas beberapa jenis ikan seperti ikan angle atau ikan butterfly
yang akan memangsa tentakelnya. Sebaliknya ikan badut memanfaatkan
anemon tersebut sebagai tempat berlindung dari musuh alaminya. Tanpa
perlindungan dari anemon, ikan badut hanya dapat bertahan hidup
beberapa menit saja sebelum dimangsa oleh musuhnya. Hidup bersama antara
dua jenis mahluk yang jauh berbeda ini sering dijadikan contoh
keharmonisan hidup bertetangga
Ikan
badut sering pula melakukan tugas bersih-bersih pada tubuh anemon yaitu
dengan memunguti remah-remah makanan, atau kotoran lainnya sehingga
tubuh anemon bisa terbebas dari berbagai jenis parasit. Sedangkan ikan
badut sendiri sering membawakan makanan bagi anemon.
Berikut ini daftar kerabat ikan badut :
Berikut ini daftar kerabat ikan badut :
Amphiprion
akallopisos, Amphiprion mcullochi, Amphiprion akindynos, Amphiprion
melanopus, Amphiprion allardi, Amphiprion nigrisep, Amphiprion
bicinctus, Amphiprion ocellar,s Amphiprion chagosensi, Amphiprion omanensis, Amphiprion chrysogaster, Amphiprion percula, Amphiprion chrysoptarus, Amphiprion perideraion, Amphiprion clarkii, Amphiprion polymnus, Amphiprion ephippium, Amphiprion rubrocintus, Amphiprion frenatus, Amphiprion sandraracinos, Amphiprion fuscocaudatus, Amphiprion sebae, Amphiprion latezonatus, Amphiprion thiellei, Amphiprion latifasciatus, Amphiprion tricinctus, Amphiprion leukokranos, dan Premnas biaculeatus.
IKAN KAYU (KATSUOBUSHI)
Ikan Kayu (Katsuobushi)
Ikan kayu (dried bonito stick) atau yang lebih dikenal sebagai Katsuobushi adalah produk tradisional yang dibuat melalui tahapan-tahapan, menurut Nasren dan Irianto (1987) dalam
Giyatmi (1998) tahapan tersebut meliputi meliputi penyiangan dan
pemotongan, perebusan, pengasapan pertama, penambalan, pengasapan
tahapan kedua, Pengeringan dan penyerutan, dan fermentasi.
a. Penyiangan dan pemotongan
Proses
ini meliputi pembuangan kepala dan isi perut, pembuatan fillet dan
pemotongan dalam bentuk lain. Untuk fillet yang berbobot kurang dari 3
kg dipotong menjadi dua bagian, yang biasa disebut kome-bushi. Sedangkan fillet akan berukuran besar menjadi 4 bagian, yang disebut honbushi. Khususnya untuk honbushi dipisahkan lagi menjadi male-fushi atau o-bushi untuk bagian punggung dan femade-bushi atau me-bushi untuk
loin bagian perut (Tanikawa 1971 dan ismi 1971 dalam Giyatmi 1998).
Hasil survei yang dilaporkan oleh Lubis (1980) dalam Giyatmi (1998)
bahan baku yang digunakan oleh perajin Indonesia dibedakan antara ika
yang berbobot kurang dari 2,5 Kg dan lebih dari 2,5 Kg.
b. Perebusan
Perebusan
dilakukan dengan cara meletakkan ikan pada suatu baki dengan susunan
yang teratur dan posisi lurus. Perebusan dilakukan pada suhu 80-850C untuk daging ikan segar dan 90-950C
untuk daging ikan yang kurang segar. Suhu dinaikkan perlahan-lahan
kira-kira 20 menit sampai mendidih. Setelah mendidih perebusan
diteruskan sampai 45-60 menit untuk Komebushi dan 60-90 menit untuk hunbushi. Selanjutnya didinginkan dan dibuang duri serta tulang-tulang kecilnya.
c. Pengasapan
Pengasapan
merupakan salah satu cara pengawetanikan agar tahan lama, selain
memasak juga mengeringkan ikan serta memberi rasa yang khas pada ikan
yang diasap (Irawan 1995 dalam Nurhaeruningsih 2000). Beberapafaktor
yang mempengaruhi proses pengasapan adalah suhu pengasapan, kelembaban
udara, jenis kayu yag digunakan dan ketebalan asap (Wibowo 2000 dalam
Nurhaeruningsih 2000).
Proses
pegasapan dibedakan menjadi dua macam yaitu pengasapan panas dan
pengasapan dingin. Pengasapan panas menggunakan suhu (65-80) 0C selama 3-5 jam, sedangkan pengasapan dingin menggunakan suhu (30-40)0C selama 4-6 minggu.
Pengasapan dalam proses pembuatan ikan kayu bertujuan menurunkan kadar air, sehingga membentuk tekstur
yang keras pada ikan kayu. Pembuatan ikan kayu menggunakan cara
pengasapan dingin dengan waktu yang lama dapat mencapai kadar air yan
cukup rendah (Motohiro 1989 dalam Nurhaeruningsih 2000).
d. Pengeringan dan penyerutan
Pengeringan
dilakukan dengan sinar matahari (penjemuran). Setelah pengeringan tahap
pertama tingkat kekeringannya harus mencapai 60% pada bagian penggung
dan 40 % pada bagian perut (Ismail 1971 dalam Giyatmi 1998). Setelah kering,
ikan disimpan di dalam kotak sampai 3-4 hari hingga tekstur menjadi
agak lunak, selanjutnya permukaan diserut hingga halus. Setelah
penyerutan, permukaan daging ikan kaering berwarna coklat cemerlang.
Kemudian fillet dijemur kembali sampai 2-3 kali. Wada et al (1992)
dalam Giyatmi (1998) menambahkan bahwa selama pengeringan permukaan
daging digaris-garis dengan pisau selama 2 mm. Hal ini dimaksudkan untuk
memberikan tempat bagi tumbuhnya kepang.
e. Fermentasi
Ikan yang telah kering ditempatkan didalam sebuah kotak dan disimpan seama 13-14 hari, sehingga akan tumbuh kapang (terutama Penicilium dan Aspergillus)
dipermukaan secara alami. Tahap ini adalah fermentasi tahap pertama.
Ikan diambil dan diletakkan di udara terbuka (diangin-anginkan),
selanjutnya dijemur dibawah sinar matahari. Setelah kering, kapang yang
tumbuh lebat atau yang tidak diinginkan dibuang dengan sikat, kemudian
dipindahkan ke kontak lain untuk fermentasi tahap kedua. Fermentasi
diulang sampai empat kali, dengan pertumbuhan kapang semakin banyak.
Warna permukaan ikan akan berubah dan hijau keabu-abuan menjadi coklat
muda yang merupkan karakteristik dari katsuobushi. Fermentasi dapat dilakukan pada suhu 300C, dengan kelembaban relatif (RH) 80% selama 30 hari (Wada et al 1992 dalam Giyatmi 1998).
Ikan kayu yang difermetasi lebih lama dikenal sebagai produk tradisonal
jepang yang dimanfaatkaan sebagai bumbu masak (penyedap), dengan cara
menyerut ikan kayu dengan pisau tajam menjadi serpihan tipis,
selanjutnya ditambahkan air panas sebagai stok untuk pembuatan soup dan
beberapa masakan.
Di
Indonesia, ikan kayu juga menghasilkan komoditas komersial untuk
diekpor. Daerah produki ikan kayu ini terutama terdapat di Sulawesi
Utara dan Sumatera Utara (Lubis 1980 dalam Yusma Yennie 1998). Sesuai
dengan permintaan negara pengimpor, ikan kayu yang dihasilkna hanya
merupaan produk setengah jadi, yaitu produk yang sudah diasapi,
dikeringkan tanpa dilakukan proses penumbuhan kapang, yang disebut arabushi.
Biasanya penjamuran dilakukan sendiri di negara tersebut dengan cara
khusus untuk mengontrol pertumbuhan (Hanafiah et al 1984 dalam Yusma
Yennie 1998).
Sebagai
produk tradisional Jepang mempunyai sejumlah proses pengolahan yang
sejenis yang merupakan turunan dari proses pembuatan Katsuobushi. Dari beberapa jenis tersebut, Jepang hanya mengimpor dari negara lain dalam bentuk arabushi (Sjef van Eys 1983 dalam Yusma Yennie 1998).
Daftar Pustaka
Yusma Yennie 1998. Skripsi. Teknik Pembuatan dan Penyimpanan starter cair kapang Eurotium repens untuk fermentasi ikan kayu (Katsuwobushi). THP-FPIK : IPB
Giyatmi 1998. Thesis. Isolasi dan Identifikasi Kapang Pada Pembuatan Ikan Kayu (Katsueobushi) Cakalang (Katsuwonus pelamis L.) Dengan Fermentasi Alami. Pasca sarjana. IPB
Nurhaerunningsih 2000. Skripsi. Proses Pembuatan Katsuobushi ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) dengan Menggunakan Starter Polikultur Aspergillus sp. THP-FPIK : IPB
BERTEMU KELINCI LAUT DI PULAU GANGGANG KEPULAUAN SERIBU
Bertemu Kelinci Laut di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu
Belum lama ini sekitar satu
minggu yang lalu saat minggu pertama di bulan ramadhan, saya dan teman saya
melakukan kegiatan penyelaman di perairan pulau panggang, Kepulauan Seribu.
Kegiatan penyelaman ini dalam misi penelitian. Hal yang menjadi tujuan dari
kegiatan penyelaman ini yaitu mendapatkan beberapa biota yang bernama nudibranchia atau kelinci laut yang akan
menjadi obyek penelitian. Walaupun dalam kondisi sedang berpuasa, tidak
mengurangi niat dan semangat kami dalam melakukan penyelaman ini.
Pulau panggang dipilih sebagai
lokasi penelitian karena menurut literatur di sekitar perairan pulau ini banyak
dijumpai kelinci laut. Selain itu, akses dan akomodasi yang cukup lengkap, serta
lokasinya yang berdekatan dengan pulau Pramuka sebagai pusat pemerintah Kab.
Kepulauan Kepulau Seribu menjadi alasan lokasi ini dipilih. Kegiatan penyelaman kami lakukan selama
satu hari, mulai siang sampai menjelang sore. titik penyelamannya sendiri
berada di perairan selatan pulau panggang. Untuk menuju titik penyelaman
tersebut kami menggunakan kapal penduduk sekitar dengan biaya yang masih
terjangkau.
Saat perjalanan menuju titik penyelaman,
suguhan pemandangan yang indah pun terhampar. Perairan yang ada di sekitar
pulau panggang ternyata masih jernih dan hamparan terumbu karang hidup terlihat
dari atas kapal. Arus perairan pun terasa tenang dan bersahabat sehingga
memudahkan perjalanan. Berbekal kamera underwater dan wadah plastik, pencarian
kelinci laut pun kami lakukan setibanya di lokasi.

Suguhan hamparan terumbu karang pun
langsung menyapa kami saat baru masuk ke perairan. Terumbu karang tersebut
terlihat begitu jelas karena jernihnya air laut di lokasi penyelaman. Terlihat soft coral (karang lunak) dari jenis
kipas laut, lilia laut, cacing
pohon natal dan sponge yang mendominasi di perairan ini, sedangkan jenis hard coral (karang keras) yang
mendominasi yaitu jenis Acropora.
Selain hamparan terumbu karang, ikan-ikan terumbu pun juga seakan menyapa
kehadiran kami. Terlihat ikan jenis betok (Abudefduf
sp.), nemo (Amphripion sp.), ekor
kuning (caesio cuning), ikan pari
lumpur, dll. Keindahan dan keramahan alam bawah laut di sekitar pulau panggang
ini membuat saya kagum dan sayang sekali apabila kita melewatkannya. Dan sempat
terpikir dalam benak, apabila ekosistem seperti ini sampai rusak dan hancur,
maka sungguhlah rugi dan tercela kita sebagai manusia karena tidak bisa menjaga
ciptaan tuhan yang maha indah ini.
Selanjutnya pencarian kelinci laut
langsung kami arahkan pada karang lunak (soft
coral). Hal ini berdasarkan informasi dari literatur yang menyebutkan bahwa
kelinci laut sering ditemukan menempel di karang lunak. Dan tentu saja tak
berapa lama, beberapa spesies pun berhasil kami dapatkan. Beberapa spesies
kelinci laut tersebut di antaranya Chromodis
willan, Nembrotha cristata.
Ukuran kelinci laut yang diambil memiliki ukuran diatas 5 cm. Momen menarik
yang sempat dialami yaitu saat kami menjumpai sepasang kelinci laut yang sedang
melakukan proses perkawainan. Tentu saja hal ini membuat kami gembira, karena
jarang bisa melihat secara langsung proses perkawinan kelinci laut. Pencarian
pun kami lakukan selama 1 jam lebih, dan beberapa sampel kelinci laut sudah
berhasil kami dapatkan.
Kelinci laut atau nudibranchia yang menjadi obyek penelitian
ini merupakan biota yang terkenal unik karena memiliki tubuh lunak dan tidak
dibungkus oleh cangkang seperti halnya jenis siput laut dan kerang-kerangan,
selain itu biota ini berukuran mungil dan berwarna-warni. Kata nudibranchia berasal dari gabungan kata
bahasa latin nudus yang berarti
telanjang, dan kata bahasa yunani brankhia
yang berarti insang. Biota yang juga dikenal dengan nama kelinci laut
ataupun siput laut ini ternyata merupakan karnivor dan biasanya memangsa
sponge, hydroid, lilia laut, kerang-kerangan bahkan memangsa sesamanya
(kanibal).
Keberadaan kelinci laut sebagai
salah satu kekayaan hayati laut dan memiliki peranan dalam rantai makanan,
menjadikan kelinci laut sebagai spesies yang harus dilestarikan. Selama ini
kelinci laut diburu oleh manusia untuk dijadikan sebagai biota hias di akuarium
dan juga sebagai bahan pembuatan obat tradisional. Hal ini tentu saja akan
mengganggu keseimbangan ekosistem yang sudah ada. Penelitian yang kami lakukan
ini pun memiliki harapan agar nantinya pemanfaatan kelinci laut tidak lagi
dieksploitasi secara langsung dari alam, tetapi merupakan hasil budidaya.
Sehingga keberadaan dari kelinci laut masih tetap terjaga dan bisa dinikmati
oleh anak cucu kita.

Diposkan 24th July 2013 oleh Satria Afnan Pranata
Selasa, 14 Juni 2016
TIM JIBOM AMANKAN BAHAN PELEDAK AKTIF
Tim Jibom Amankan Bahan Peledak Aktif
Tim Jibom Detasemen B Pelopor Lhokseumawe, berhasil mengamankan satu buah bahan peledak aktif sejenis bom granat bawah air, di Keude Krueng Geukueh, Aceh Utara, Selasa (14/6/2016). Photo/Ist
Aceh Utara – Tim Jibom Detasemen B Pelopor Lhokseumawe, berhasil mengamankan satu buah bahan peledak aktif sejenis bom granat bawah air sekira pukul 07.00 WIB, di Dusun Cot Trieng, Keude Krueng Geukueh, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Selasa (14/6).
Benda diduga bom yang ditemukan oleh Aulia Rahman (26) di belakang rumahnya dinihari tadi sekira pukul 00.10 WIB, dipastikan bahan peledak aktif. Karena khawatir meledak, ia membawa bom tersebut dan menaruhnya di bekas rel kereta api, persisnya depan pagar Kereta Api (KA) dan dekat SDN 6 Dewantara. Kemudian informasi tersebut diteruskan ke polisi.
Bahan Peledak aktif sejenis bom granat bawah air .
Kapolres Lhokseumawe AKBP Hendri Budiman melalui Kapolsek Dewantara AKP Pitriadi membenarkan bahwa benda diduga bom yang ditemukan oleh Aulia Rahman di belakang rumahnya adalah bahan peledak aktif sejenis bom granat tangan bawah air.
Bahan Peledak tersebut langsung diamankan ke Mako Brimob di Jeulikat.
Sementara itu, Kaden Brimob Detasemen B Pelopor Lhokseumawe, Kompol Dodi bersama bersama personil Jibom yang tiba di TKP mengamankan peledak aktif sejenis bom bawah air, pelaksanaan eksekusi bom dengan menggunakan rompi anti peluru berjalan dengan baik sesuia dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), bahan peledak tersebut langsung diamankan ke Mako Brimob di Jeulikat, ujar AKP Pitriadi. (Rahmat Mirza)
Senin, 13 Juni 2016
TIPS LANCAR LULUS KULIAH PERIKANAN
Tips Lancar Lulus Kuliah di Perikanan
Dueng...gak salah lo yang penulis mau buat artikel dengan judul diatas???bukannya lulus aja rekornya telah dicatatkan bahwa lulus dalam waktu 5 bulan..... lebih 6 tahun??? wkkwkk.. justru itu, penulis sangat hafal dan tahu kesalahan - kesalahan apa saja yang dibuat mahasiswa perikanan sehingga gak lulus - lulus sebagian telah di tulis dalam Penelitian Makalah klik link untuk detail ceritanya. namun dalam artikel tersebut masih belum ditemukan titik temu penyebab - penyebab kelamaan lulusnya, masih walohungalam gaib. Artikel ini memang bukan artikel khusus untuk perikanan Indonesia, namun khusus mahasiswa Perikanan Khususnya FPIK UB yang nantinya dapat menjadi sarjana dengan doa semoga dapat menjadi kontribusi penting dalam dunia Perikanan Indonesia. amin. Yang saya tulis ini dari sisi umum dan kebanyakan bukan dari segelintir kelompok yang memang interest dari awal masuk Perikanan serta dari sisi pribadi penulis, untuk yang tidak setuju terserah, loe - loe gue- gue kalau gak setuju cepat buat artikel bandingannya dan kirim ke redaksi aquatropica.blogspot.com.
penulis cs setelah ujian skripsi
Menurut pengalaman penulis, masuk kuliah perikanan seperti masuk bubu ikan, gampang kita masuk namun gak gampang untuk keluar (lulus). kalau ada yang protes, sudah ditekankan dari awal itu semua "menurut penulis", yang lain mah banyak yang gampang bahkan ada yang lulus dengan cum laude, itu semua tergantung orangnya, penulis hanya sedikit berbagi pengalaman saja. Jangan khawatir, walupun masuk bubu, akhirnya nasibnya gak akan sesial ikan yang masuk perangkap yang berakhir di penggorengan. Mengapa saya bilang gampang masuk Perikanan, well realitasnya saja. Kemungkinan besar namun tetap tidak menutup kemungkinan, Fakultas kami tercinta kami dipilih mahasiswa memble ya seperti saya ini, dalam SIPENMARU, SPMB atau prodak terbaru yang namanya SNMPTN tidak merupakan pilihan pertama dikarenakan banyak yang hanya mencantumkan masuk Fakultas Perikanan di pilihan keduanya bahkan pilihan ketiga jika form seleksi masuk IPC. Sehingga menghasilkan mahasiswa yang "kurang niat" dalam menjalankan tugas pembelajaran karena memang niat awalnya tidak ingin masuk kuliah Perikanan, hanya untuk mengisi kekosongan form pilihan ke dua atau ketiga saja. niatnya sih kebanyakan di Fakultas yang ngetrend seperti IT, Teknik, Kedokteran, Kesehatan atau yang lain yang kebanjiran peminat dari tahun ke tahun.
Seperti penulis, inginnya masuk Jurusan Arsitektur, menggambar jembatan, rumah, menara, apartemen, kondominimum eh.. kondominium, namun berakhir hanya menggambar ikan dan jerohannya serta bakteri dan plankton hehehe... motivasi masuk kuliah perikanan hanya yang penting masuk negeri karena orang tua gak bakalan mampu nguliahin di universitas swasta, namun sekarang Uang Gedung dan SPP kuliah di universitas negeri semakin ngeri, sudah sangat mahal, mungkin kalau penulis dilahirkan tahun 90an, pastilah gak bakal pernah ngrasain yang namanya kuliah.
Kembali ke inti, kebanyakan kurangnya niat tadi menjadi kurang semangat dalam kuliah, sering bolos, TA istilahnya bukan Tugas Akhir namun Titip Absen, tugas - tugas kemaren di kerjakan setengah jam sebelum dikumpulkan dengan memanfaatkan teman yang rajin dan di copy paste langsung dengan perubahan kata-kata disini sana, PKL, Skripsi dibiarkan menumpuk sampai jadi sarang Spiderman tanpa diurusi dan lebih mementingkan kumpul - kumpul, wisata alam dengan "gank motornya" atau maen game on line. Memang kalau dasarnya saja gak niat memang susah, tapi sesusah-susahnya yang susah pasti yang namanya susah berarti kan artinya sulit (opo ae???gak penting ini) nggak, yang namanya susah berarti belum mutlak tidak bisa dirubah, bukan harga mati untuk tidak dapat dirubah. hanya tinggal memperbaiki niatnya.
Tips Rahasia Lulus S1 Perikanan
Perbaiki niat terlebih dahulu, kita harus sadar akan takdir, kalau kata mr. Maggy Z, terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. jadi kalau kita "kesasar" masuk Fakultas Perikanan cepat tersadar dari keterpurukan bahwa hidup tidak pasti sesuai dengan keinginan kita. Cinta saja tak harus memiliki istilahnya cie-cie... (seperti kisah cinta Romansa cinta bersama Sri), namun live must go on, jika belum niat ubah niat tersebut untuk membahagiakan orang tua, atau bisa juga semakin bencilah kuliahmu namun ubahlah sikapmu, niatkan belajar yang giat biar cepat lulus dan menjauh dari perikanan yang kau benci tadi. namun jangan sekali-kali berniat ikut test SNMPTN tahun depan karena kasihan orang tua sudah banyak keluarkan biaya, gak boleh egois donk kita. tips pertama ini untuk yang memilih Perikanan di pilihan ke dua atau ke tiga dalam SNMPTN.
Setelah niat, kenali apa yang kamu benci. ada pepatah bilang tak "kenyal maka tak sayang", eh.. tak "kental maka tak sayang" halah... "tak kenal maka tak sayang", mulai kenali perikanan. Kunjungi balai, minta info ke kakak tingkat, alumni kalau sudah kenal, kalau belum kenal, bisa kenalan dengan saya hehehe... mungkin dengan mengenal kamu akhirnya bisa sayang, Perikanan sebenarnya bukan hal remeh jadi ingat kata kolega bisnis saya waktu kasih nasihat bisnis ke saya. Bisnis yang prospektif adalah bisnis yang dilirik oleh kaum Tiong Hoa, bukan bermaksud SARA namun menurut saya kaum ini memiliki sense of bussines yang kuat sehingga baik untuk ditiru, contoh ; dalam beberapa kasus investasi bodong baik itu investasi emas berantai, investasi apapun yang menjanjikan bunga tinggi sangat jarang ada orang Cina yang tertipu (ada juga namun prosentase masih banyak pribumi), kantor polisi pasti di penuhi aduan dari kaum pribumi yang tertipu, jadi sense of bussinesnya sudah terlihat jelas. Lalu, liat saja tambak - tambak udang, siapa saja yang main? banyak orang Cina, pabrik pengalengan, cold storage, pabrik pakan ikan, agen pakan ikan banyak yang dari orang bermata sipit ini, jadi ikan merupakan bisnis yang menjanjikan jadi jangan meremehkan sekedar ikan.
Sayang saja belum cukup, kalau kamu naksir cewek cuma cinta, sayang saja pastilah tidak akan jadi pacarnya kalau kamu tidak berusaha mendapatkannya. Perikanan bukan ilmu gaib jadi masih kasat mata, dan yang mata saja bisa melihat pasti bisa dipelajari, kita dapat mempelajari lewat buku, mendengarkan dengan seksama kuliah dan mencatat poin penting tentunya namun itu pun belum cukup, belajar tidak harus lewat kuliah dari Prof.Dr.Ir,Phd dan lainnya namun bisa dengan mulai mendekatlah ke lingkungan yang berkutat di bidang perikanan, magang ke Balai Perikanan baik pembenihan, pembesaran, pengembangan riset dll, magang ke petani untuk mensinkronkan materi yang dipelajari dengan kenyataan dilapang, soalnya tidak semua teori berjalan mulus dilapang. Dengan begitu kamu juga akan bertambah pengalaman dan semakin banyak kenalannya, jadi inti dari tips ketiga adalah Belajar giat baik materi dan lapang karena ikan bukan sekedar teori.
Selain belajar giat kita juga harus meluaskan pergaulan, ini sangat berguna, kompakkan dirimu dengan teman seangkatan, mulai mau mengenal kakak tingkat, dosen, laboran, bahkan adik tingkat, senioritas hanya klise karena senioritas hanya tentang siapa yang dahulu tahu, dan yang tahu dahulu ada kemungkinan lupa. Dekati semua namun dengan niatan baik tentunya karena semakin banyak teman dan kenalan semakin banyak rejeki yang mengalir sapa tau dapat pacar dan jodoh sekalian seperti beberapa alumni BP, hehe.. jika ada kesulitan pasti banyak opsi yang akan membantu menyelesaikan permasalahanmu. Hal ini bisa dilakukan dengan aktiv di Himpunan Mahasiswa, dalam himpunan kita akan mengenal kakak tingkat, alumni, karena banyak kegiatan yang akan dilakukan bersama. dengan begitu, tugas kuliah, PKL, Skripsi lancar karena kita bisa mendapat pertolongan dari mereka-mereka kalau mengalami kesulitan. Hal ini juga berguna ketika sudah lulus, akan banyak tawaran pekerjaan dengan sendirinya jika kamu banyak mengenal orang.
Tips berikutnya jangan malas dan menunda pekerjaan, kemalasan adalah racun, kemalasan berkaitan erat dengan waktu, dan hal yang paling berharga didunia ini adalah waktu, karena hanya waktu di dunia ini yang tidak dapat dibeli dan ditukar dengan apapun. menyesal pasti dibelakang, menurut pengalaman penulis, tips - tips sebelumnya sudah diterapkan penulis kecuali yang satu ini, semua lancar namun ketika PKL laporan dibiarkan selama beberapa bulan, dan akhirnya satu tahun baru ujian PKL padahal teman-teman sudah ada yang menyusun skripsi. penulis sempat sangat malas mengerjakan PKL karena belum sadar akibatnya dan menyesal kemudian akhirnya. Setiap kamu malas dan menunda pekerjaan selalu ingat "menunda satu menit bisa berarti menunda satu jam kesuksesan. menunda satu jam bisa berarti menunda sehari, seminggu, sebulan, satu tahun bahkan bertahun-tahun kesuksesan". Jadi manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya.
Kenali karakter dosen, ini berarti kamu harus mengenal dengan baik karakter dosenmu, hindari apapun yang tidak disukai dan kebiasaan dalam membimbing. Ini bisa dilakukan dengan bertanya pada kakak tingkat yang pernah dibimbing beliau, atau dengan mengenal lewat pengalamanmu sendiri. Salah satu contoh ; ada sebagian dosen yang tidak suka ditelephon, dikunjungi ke rumah untuk mengumpulkan tugas atau konsultasi, hindari itu, harus sabar, lebih baik menunggu di kampus dari pada memaksa mengunjungi rumah atau telepon namun akhirnya marah dan menghambat kelulusan. Segalak-galaknya dosen, jangan sampai enggan menemui beliau karena segalak-galaknya beliau tetap manusia, dan kita harus selalu berusaha mengambil hati dengan bersikap menghindari apapun yang dibenci, wajar dan menghormati. Dengan menghindar jika bertemu beliau tidak akan menyelesaikan masalah, adanya hanya menunda masalah dan menambah masalah.
untuk skripsi, carilah judul skripsi yang ringan namun berguna dan kamu sukai, jangan terlalu idealis dalam menentukan judul skripsi, kecuali kamu berniat menjadi peneliti. Cari judul yang sekiranya kamu mampu, jangan memaksakan diri, pertimbangkan semua aspek baik waktu lama penelitian, tingkat kesulitan, tingkat kegagalan, dan biaya penelitian. semua harus dipertimbangkan agar waktu tidak terbuang percuma dengan mengganti judul baru yang akan semakin menunda kelulusan dan membengkakkan anggaran.
Itulah sebagian tips lulus kuliah, semua ditulis berdasarkan analisa dan pengalaman penulis, semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)